Rabu, 14 Oktober 2015

Budaya Gresik

Budaya Gresik

Gresik sudah dikenal sejak abad ke-11 ketika tumbuh menjadi pusat perdagangan antar pulau, tetapi sudah meluas keberbagai Negara. Sebaga kota Bandar, Gresik banyak dikunjungi pedagang Cina, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Benggali, Campa dan lain-lain. Gresik mulai tampil menonjol dalam peraturan sejarah sejak berkembangnya agama Islam di tanah Jawa. Pembawa dan penyebar agama islam tersebut tidak lain adalah Syech Maulana Malik Ibrahim yang bersama-sama Fatimah Binti Maimun masuk ke Gresik pada awal abad ke-11.
Gresik adalah sebuah kota yang tentunya memiliki beberapa budaya layaknya kota / daerah pada umumnya. Dalam kesempatan kali ini kami ingin mengangkat beberapa budaya Gresik dalam aspek sebagai berikut : 
A.    Adat Istiadat Dalam Masyarakat:
Beberapa budaya Gresik berupa tradisi-tradisi sejarah sangat menarik untuk diketahui. Berikut ini beberapa tradisi sejarah yang paling sering diperbincangkan orang sebagai wujud warisan yang patut dilestarikan.
          Rebo Wekasan
Sebuah acara unik  yang hanya ada di desa Suci kecamatan Manyar. Diadakan setiap hari rabo akhir dibulan jawa safar setiap tahunnya. Hikayahnya, pada masa sunan Giri dimusim kemarau panjang pada hari tersebut telah ditemukan sumber mata air baru.Rebo wekasan adalah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Namun dalam perkembangannya sekarang, Rebo Wekasan lebih mirip perayaan Idul Fitri atau Idul Adha. Ada acara silaturahim antar kerabat atau tetangga. Banyak orang berjualan pakaian, makanan hingga mainan anak-anak. Selain warga kecamatan Manyar,masyarakat Gresik juga banyak yang berpartisipasi dalam acara ini.
         Malem Selawe
Pada hari ke-24 malam atau menjelang hari ke-25 bulan Ramadhan, banyak peziarah kemakam sunan Giri. Mereka juga iktikaf / berdiam diri dimasjid dan memperbanyak amalan-amalan dan do'a. Disepanjang jalan ke makam sunan Giri, selain barisan panjang peziarah, jalanan dipenuhi pedagang kaki lima.
        Pasar Bandeng
Biasanya diadakan 2 hari menjelang malam takbiran Idul Fitri. Untuk menyambut lebaran Idul Fitri, dipasar kota Gresik dijual ikan bandeng segar yang baru diambil dari tambak. Dari ukuran sedang hingga bandeng besar. Khusus bandeng besar diberikan tempat berupa panggung guna pelelangan. Bandeng besar satu ekor beratnya bisa mencapai 10 kg lebih. Dan karena dilelang, maka harganya bisa mencapai jutaan rupiah.

    Haul Ulama' -ulama' Besar
Dikota Gresik banyak sekali acara peringatan hari meninggalnya ulama-ulama besar. Haul ulama-ulama besar yang banyak didatangi warga antara lain haul Kyai Qomaruddin Bungah, dan haul Kanjeng Sepuh Sidayu. Dan masih banyak haul ulama-ulama lainnya.
   Kemanten Sunan
Tradisi dimana seorang anak lelaki muslim yang telah memasuki akil/ baligh dan sudah selayaknya disunat akan diarak keliling kampung oleh masyarakat sekitar sebelum acara penyunatan dimulai.
    Ngalap Barokah di Gunung Surowiti
Tradisi ini merupakan kepercayaan masyarakat sekitar akan adanya petilasan sunan Kali jaga di gunung tersebut yang diyakini bisa menghasilkan berkah dengan cara berziarah di petilasan tersebut serta beberapa makam sekitarnya dengan maksud-maksud tertentu seperti ingin cepat kaya mendadak, ingin memiliki kedudukan yang tinggi, atau ingin dagangannya laris dan sejenisnya. Akan tetapi dalam keberhasilan ngalap berkah di Surowiti tentu tidak ada yang bisa menjamin.
    Gurdho
Tradisi ini berasal dari desa Lowayu kecamatan Dukun berupa upacara ritual unik yang lebih dikenal dengan sebutan sedekah bumi atau bisa kita devinisikan sebagai upacara ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang mengaruniai hasil bumi yang melimpah. Sedekah bumi biasanya dilaksanakan pada bulan Oktober atau Nopember yaitu setelah pelaksanaan panen padi atau tegalan. Biasanya dilakukan pada malam hari berupa tahlil bersama.
   Kolak Ayam
Kolak ayam merupakan menu buka puasa yang menjadi favorit waga desa gumeno dan it pun dilaksanakan pada malam 23 bulan Ramadhan. Meski namanya namanya kolak ayam, tapi jangan di samakan dengan yan namanya koalk pisang,kolak labu,kolak ketela. Ini merupakan masakan ayam yang berkuah santan.masyarakat gumeno sendiri menamai masakan ini dengan nama“sanggringan” yang mempunyai arti raja yang sembuh dari sakit”. Warga meyakini bahwa kolak ayam ini bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk cara yang dilakukan oleh warga gumeno untuk melestarikan tradisi sunan dalem. Dan bisa menciptakan kerukunan dan kebersamaan umat muslim.





B.     Kesenian
Kesenian yang terdapat di Kota Gresik meliputi :
a.      Wayang Boemi ( Bumi )
Kesenian ini berawal dari daerah Lumpur, Wayang Bumi ini ada karena buyut Polem berkata dari ulur-ulur yang menjelma menjadi manusia datang menemui seseorang dan menyuruh penduduk untuk mengadakan Wayang Bumi dengan maksud mengenang Sindujoyo, Maka terjadilah Wayang bumi. Menurut cerita penduduk setempat acara Wayang Bumi tersebut berisi pementasan Wayang Kulit, orang jualan, orang tanda'an dan lain-lain. Akan tetapi acara tersebut dinilai banyak maksiatnya karena dalam permainan tandak di iringi dengan mabuk-mabukan maka sedikit demi sedikit atas saran ulama' diganti dengan haul yang dilaksanakan setiap tahun atau bulan Hijriah. Dan di isi dengan yasinan,manaqib,hotmil Al Qur an dan Lain-lain..
b.      Tembang Dolanan
Mungkin ada baiknya apabila kita mengenang masa kecil nenek moyang kita yang biasa melakukan Beberapa permainan konon permainan itu dibawakan oleh Sunan Giri misalnya  permainan ,Jelungan,Bendi Gerit, Ilir-ilir,Jor,Bula Ganti, Tublak-tublak Suweng dan Lain-lain. Permainan ini sangat digemari  pada zaman itu karena disetiap jenis permainan terdapat tembang-tembang yang berisi syair sangat menarik.
c.       Pengrajin Emas
Dalam buku Enyclopedia Van Nederlandsch Indie, Jilid I Terbitan 1917, Tulisan Martinus Nijhoff disebutkan bahwa mata pencarian penduduk pribumi Gresik disamping berdagang jaga membuat perhiasan emas dan perak. Daerah yang masih menekuni kerajinan emas dan perak tersebut adalah desa Giri terutama disekitar Giri Kedaton atau kita bisa datang ke desa Kelangon dan Sido Mukti di kecamatan Kebomas.
d.      Pengerajin Perahu Pinisi
Ada kalangan masyarakat menyebut perahu dengan istilah “Getek” Gresik dulu menyebut dengan nama Baheto. Sebutan Bahito ini sampai sekarang masih dipakai nelayan-nelayan Gresik, Sidayu, Ujung Pangkah dan Panceng.
e.       Damar Kurung
Adalah salah satu aset budaya Gresik. Mas Mundarilah seorang pelukis yang membuat lukisan untuk damar kurung sehingga menjadi ciri khas kota Gresik.Damar kurung ini berasal dari Bahasa.Jawa. Dimana Damar: Lampu Kurung : Tutup/ Kurung lampu. Jadi damar kurung adalah kertas yang dilukis, kemudian dibentuk kotak dengan kayu atau bambu. Kotak ini berfungsi untuk tutup lampu. Kegunaannya sama seperti lampion-lampion Cina. Budaya di Gresik Beberapa  adalah perpaduan Cina, Jawa dan Belanda.


C.    Kuliner

a.      Sego Ndesit
Meski makanan ndeso tetapi tetap ngangengin bagi yang sudah mengemarinya. Karena mesti ndesit bisa manjadi file pembuka kisah lama penggemarnya, romantisme kisah-kisah dulu.Sejak zaman nenek moyang kita, kami yakin bahwa face food ala Gresik tempo dulu yang bernama nasi Romoo dan nasi Krawu tetap ngangenin dan digemari oleh masyarakat Gresik.
b.      Kue Ka'ak dan Kopi Racik Kampung Arab
Ini adalah makanan khas arab yang juga dikonsumsi orang Gresik. Kue ini konon katanya bisa dipakai sebagai obat. Nama ka'ak berasal dari orang-orang keturunan arab. Ka'ak berbentuk bulat seperti roti marie tapi agak besar. Adapun jenis penyakit yang bisa disembuhkan lantaran roti ka'ak husus nya sakit perut dan lambung.Ke-khas an roti ka'ak ini juga telah diakui pemerintah Gresik, buktinya dalam festifal makanan khas dan kerajinan. 2002 kue ini menjadi nominasi terbaik makanan khas Gresik.
c.       Manisan Belimbing Wuluh
Makanan ini pertama dibawa oleh orang Giri tempo dulu, untuk mambuatnya dibutuhkan kesabaran, karena harus direndam dulu beberapa hari.Sayangnya catatan atau sejarah tentang  kuliner belimbing wuluh belum ada .

d.      Dari Kopi Kopyok hingga Kopi Endar
Banyak kalangan masyarakat kota Gresik menjadikan kopi sebagai cara untuk saling berinteraksi dalam suatu kumpulan. Ada ungkapan  populer dikalangan masyarakat kota Gresik  yang mangatakan warung adalah pusat informasi. Warung dalam artian warung kopi ini sangat diminati oleh masyarakat Gresik dari berbagai kalangan usia, hingga jenis kopi serta penyajian nya berbeda-beda. Kopi yang menjadi khas kota ini adalah kopi kopyok atau lebih kita kenal dengan istilah kopi kasar. Kopi endhas mungkin terlalu kasar untuk didengar. Tapi ini unik Kenapa kok dinamakan kopi endhas..kalau ada pembeli disuguhi kopi yang bening oleh penjual nya  padahal orang Gresik sukanya kopi nasgitel ( panas legit kentel ) maka sa'at meminumnya akan terlihat bayang-bayang endhas (kepala) nya didalam cangkir. Jadi tersebutlah kopi endhas.

Rabu, 07 Oktober 2015

CHAMPS KE-4

CHAMPS KE-EMPAT

CHAMPS kali ini berbeda dengan CHAMPS yang sebelumnya karena kali ini kegiatan CHAMPS pada pertemuan yang ke 4 di lakukan di Alun-alun Gresik dan acaraCHAMPS yang ke 4 ini lebih seru dengan keceriaan di bandingkan CHAMPS yang sebelumnya. Sebelum acara CHAMPS dimulai seluruh mahasiswa baris berbaris sesuai dengan kelompok masing-masing. Di dalam agenda kegiatan CHAMPSyang ke 4 seluruh peserta CHAMPS ditugaskan melakukan senam pagi, bersih-bersih dan dilanjutkan dengan diskusi yang sudah di tentukan oleh kakak pjk dan game.
Setelah seluruh pesertaCHAMPS kumpul sesuai kelompoknya masing masing dan selanjutnya acara pun dilanjutkan dengan melakukan apel pagi sesuai dengan jadwal yang di tentukan oleh panitiaCHAMPS. Setelah melakukan apel, seluruh peserta CHAMPS melakukan senam pagi selama 30 menit dan setelah senam pagi acara pun langsung dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih.Seluruh area ALUN ALUN GRESIK dan. Setelah melakukan kegiatan bersih bersih dilanjutkan dengan kegiatan COFFE BREAK untuk makan dan minum yang di bawa oleh peserta CHAMPS setelah acara bersih bersih selesai, selanjutnya  peserta CHAMPS di suruh kakak pjk untuk berkumpul terlebih dahulu sesuai kelompok masing untuk melakukan diskusi yang bertema kan “Potensi apa yang bisa dimunculkan di Alun-Alun Gresik (Tata Letak)”.
Kemudian acara selanjutnya diberikan arahan kepada seluruh peserta CHAMPS untuk berkumpul ditengah lapangan untuk melaksanakan Break Clap, menari chiken dance bersama-sama dan yang terakhir sebelum penutupan dan penugasan yang di berikan oleh panitia CHAMPS dan memberi sedikit pengarahan untuk kegiatan CHAMPS ke-5.
Setelah  kegiatan tersebut, seluruh peserta CHAMPSberkumpul sesuai dengan kelompok masing-masing untuk membahas penugasan dan pengarahan yang di berikan oleh panitia CHAMPS untuk acara selanjutnya dan setelah selesai memberi pengarahan, seluruh peserta champs dan panitia CHAMPS bubar dan pulang.